...... CHEMICAL EDUCATION: SKENARIO TELAAH HIDROLISIS ...... CHEMICAL EDUCATION: SKENARIO TELAAH HIDROLISIS

Senin, 05 Mei 2014

SKENARIO TELAAH HIDROLISIS



SKENARIO PEMBELAJARAN

a. Kegiatan Pendahuluan
Pada awal kegiatan pembelajaran, guru memasuki ruang kelas kemudian mengucapkan salam kepada para siswa. Siswa menjawab salam kemudian guru mengabsen siswa.
Guru    : “Selamat pagi anak-anak”.
Siswa   : “Selamat pagi bu.”
Guru    : “Baiklah anak-anak kita mulai pelajaran hari ini. Sebelumnya, masih
            ingatkah kalian tentang reaksi asam basa atau reaksi penetralan ?
Siswa   :”Masih bu. Reaksi penetralan adalah reaksi suatu asam dengan suatu
            basa membentuk garam yang bersifat netral.”
Guru    :”Ya benar. Kalian juga masih ingat bukan kisaran pH dari larutan asam,
            basa maupun netral?”
Siswa   : ”Masih bu. Larutan asam memiliki pH <7, larutan basa memiliki pH >7
            dan larutan netral memiliki pH =7.”
Guru    : ”Ya benar. Nah, sekarang bagaimana pH dari larutan garam tersebut
              apabila kita larutkan dalam air? Apakah akan bersifat asam, basa ataukah
             netral?”
Siswa   : (Hening)
Guru    :”Nah, untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, mari kita mulai pelajaran
            kita hari ini.”
b. Kegiatan Inti
Pertemuan ke-1
Guru    : “Ya baik anak-anak untuk lebih memahami materi yang akan kita pelajari hari ini , perhatikan tabel hasil pengamatan berikut”
Larutan
pH
Sifat
( Asal sifat) Asam
(Asal sifat) Basa
Air Suling
7,0
Netral
-
-
NaCl 0,1 M
7,0
Netral
Asam kuat
Basa kuat
NH4Cl 0,1 M
5,1
Asam
Asam kuat
Basa lemah
CH3COONa 0,1 M
9,2
Basa
Asam lemah
Basa kuat
NH4CN 0,1 M
9,0
Basa
Asam lemah
Basa lemah
NH4F 0,1 M
6,0
Asam
Asam lemah
Basa lemah
NH4CH3COO 0,1 M
7,0
Netral
Asam lemah
Basa lemah

Siswa   : “Bu itu merupakan tabel hasil pengamatan mengenai percobaan garam
            menghidrolisis ya bu?”
Guru    : “Ya benar sekali, apa yang dapat kalian ketahui dari tabel tersebut?”
Siswa   : “Dari tabel terlihat bu bahwa nilai pH menentukan sifat dari larutan yang
            di uji”
Guru    : “Ya, apakah kalian mengetahui termasuk zat atau larutan apa yang di
            ujikan? “
Siswa   : “Tahu bu, larutan-larutan yang di ujikan merupakan garam kecuali air, air
            adalah pelarut”
Guru    : “Cukup teliti kalian menentukan zat yang di ujikan. Sekarang coba kalian
            analisis informasi apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel”
Siswa   : “Bu, terlihat pada tabel bahwa sifat beberapa larutan garam berbeda
            beda,bagaimana seperti itu bu? Bukankah garam itu memiliki sifat netral
            saja?”
Guru    : “Ya pertanyaan yang kritis, apakah ada dari kalian yang dapat membantu
            menjawab pertanyaan yang sangat baik dari teman kalian?“
Siswa   : “Saya bu karena sudah jelas terlihat dari nilai pH masing-masing larutan”
Guru    : “Sudah sedikit membantu, tapi masih kurang menjelaskan bagaimana
            larutan garam-garam tersebut dapat memilki pH yang berbeda-beda yang
            seharusnya pH larutan garam adalah 7?”
Siswa   : (terdiam)
Guru    : “Baiklah untuk membantu kalian, coba berdasarkan tabel pengamatan
            NH4Cl garam yang bersifat apa ?”
Siswa : “Berdasarkan tabel pengamatan NH4Cl bersifat asam bu, tapi bagaimana
            kita dapat menjelaskan garam NH4Cl bersifat asam, bukannya NH4Cl jika
            terionisasi akan menghasilkan NH4+  dan Cl- ?”
Guru : “Hal inilah yang akan kita bahas sekarang, sifat larutan garam dapat
            dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Ada yang mengetahui pengertian
            hidrolisis ?”
Siswa : “Yang dimaksud dengan hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam
            oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air.”

Guru : “Benar nak, untuk memahami apa itu konsep hidrolisis, coba kalian
            tuliskan reaksi ionisasi dari beberapa larutan garam pada tabel
            pengamatan”
Siswa   : “NaCl ya bu, reaksi ionisasi sebagai berikut bu NaCl              Na+ + Cl-.”
Guru    : “Ya benar, coba kalian perhatikan pada tabel asal sifat netral pada garam
            NaCl itu berasal dari asam basa yang bagaimana?”
Siswa   : “Berdasarkan tabel, larutan NaCl tersusun atas asam kuat dan basa kuat
            bu”
Guru    : “Lalu apa yang dapat kalian simpulkan dari penyusun asam basa suatu
            larutan garam NaCl?”
Siswa   : “Karena garam NaCl tersusun dari asam kuat dan basa kuat maka bersifat
            netral, bu”
Guru    : “Coba siapa yang dapat menuliskan reaksi NaCl tersebut di dalam air ?”
Siswa   : “       
NaCl (aq) → Na + (aq) + Cl - (aq)
                        Na + (aq) + H 2 O (l) →
Cl - (aq) + H 2 O (l) →
Guru    : “Kenapa tidak bereaksi nak ?”
Siswa  : “Karena diketahui sebelumnya garam NaCl berasal dari asam kuat dan
               basa kuat yang kation dan anion garamnya berasal dari elektrolit kuat
               yang tidak terhidrolisis
, sehingga larutan ini bersifat netral, pH larutan
               ini sama dengan 7.

Guru    : “Ya benar sekali, maka garam yang dihasilkan bersifat netral karena ion
                Na+  maupun Cl- tidak menganggu kesetimbangan air, maka molekul
               
H2O tidak terhidrolisis. Selanjutnya ada yang ingin ditanyakan ?”
Siswa  : “Tidak bu”



Guru    : “
Selanjutnya coba kalian analisis dari setiap larutan garam NH4Cl 0,1 M;
            CH3COONa 0,1 M; NH4CN 0,1 M; NH4F 0,1 M; NH4CH3COO 0,1 M ?”
Siswa   : “NH4Cl 0,1 M merupakan larutan garam yang bersifat asam, karena
           
penyusunnya dari asam kuat dan basa lemah dan juga ditunjukkan oleh
           
nilai pH nya sebesar 5,1”
Guru    : “Coba dilihat berdasarkan reaksi ionisasi dan reaksinya dalam air, ada
            yang dapat menjelaskan?”
Siswa   : “Saya ingin mencobanya bu
                       
NH 4 Cl (aq) → NH 4 + (aq) + Cl - (aq)
                        Cl - (aq) + H 2(l) →
                        NH 4 + (aq) + H 2(l) → NH 4OH (aq) + H + (aq)
                Amonium klorida (NH 4Cl) merupakan garam yang terbentuk dari asam
                kuat dan basa lemah. Anion Cl - berasal dari asam kuat yang tidak dapat
                terhidrolisis, sedangkan kation NH4 + berasal dari basa lemah yang
                dapat terhidrolisis. Reaksi ini menghasilkan ion H+ yang bersifat asam
                dengan pH sebesar 5,1
Guru    : “Ya benar sekali, maka garam yang dihasilkan bersifat netral karena ion
                Na+  maupun Cl- tidak menganggu kesetimbangan air, maka molekul
               
H2O tidak terhidrolisis.  Jadi garam yang terbentuk dari asam kuat dan
                basa lemah mengalami hidrolisis apa ?”
Siswa   : “Hidrolisis parsial (sebagian), yaitu hidrolisis kation bu”
Guru    : “Baiklah, berarti hanya anion atau kation yang berasal dari asam atau
              basa lemah yang dapat mengalami hidrolisis bukan dari asam atau basa
              kuatnya.”
Guru    : “Lalu lanjutkan kembali ke larutan garam selanjutnya”
Siswa   : “CH3COONa 0,1 M merupakan larutan garam yang bersifat basa, karena
           
penyusunnya dari asam lemah dan basa kuat dan juga ditunjukkan oleh
           
nilai pH nya sebesar 9,2.
Guru    : “Lalu bagaimana saat bereaksi dalam air?”

Siswa   : “       
CH 3 COONa (aq) → CH 3 COO - (aq) + Na + (aq)
                        Na + (aq) + H 2 O (l) →
CH 3 COO - (aq) + H 2 O (l) → CH 3 COOH (aq) + OH - (aq
Guru   : “Ada yang dapat menjelaskan mengapa ion CH3COO-   bereaksi dengan
              air  dan ion Na+ tidak bereaksi dengan air ?”
Siswa  : “Saya bu , karena ion CH3COO-  berasal dari asam lemah (CH3COOH),
              sehingga dapat bereaksi dengan air. Sedangkan ion Na+ berasal dari
              (NaOH) yang merupakan basa kuat sehingga tidak dapat bereaksi dengan
              air bu.”
Guru   : “Benar sekali, jadi garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
              mengalami hidrolisis anion atau hidrolisis parsial. Mengapa demikian?”
Siswa  : “Karena reaksi hidrolisis ini menghasilkan ion OH- , maka larutan
               bersifat basa.”
Guru   : “Ya benar, maka apabila reaksi hidrolisis menghasilkan ion OH- , maka
              larutan bersifat basa. Bagaimana dengan larutan garam selanjutnya ?”
Siswa   : “Larutan garam selanjutnya yaitu NH4CN 0,1 M; NH4F 0,1 M;
               NH4CH3COO 0,1 M
; pada larutan garam ini saya ingin bertanya, bu
              
dari ketiga larutan tersebut mempunyai sifat-sifat yang berbeda namun  
              
penyusunnya sama-sama dari asam lemah dan basa lemah? ”
Guru    : “Pertanyaan yang sangat baik, apakah ada yang dapat menjelaskan
           
mengapa sifat dari ketiga larutan sama?”
Siswa   : (terdiam)
Guru    : “Baiklah anak-anak untuk menjawab pertanyaan teman kalian, coba
            tuliskan terlebih dahulu ketiga larutan garam tersebut apalagi direaksikan
            dengan air.”
Siswa   : (sibuk menulis)
Guru    : “Baik, coba satu orang tuliskan kedepan.”
Siswa   : “Baik, bu
                       


NH4CN (aq)              → CN - (aq)      + NH4 + (aq)
            NH4 + (aq) + H 2 O (l) → NH4OH(aq) + H+(aq)
CN - (aq) + H 2 O (l)   → HCN (aq)      + OH - (aq)
CN - (aq) + H 2 O (l) + NH4 + (aq) → HCN (aq) + NH4OH(aq)

NH4F (aq)                 → F - (aq)      + NH4 + (aq)
            NH4 + (aq) + H 2 O (l) → NH4OH(aq) + H+(aq)
F - (aq) + H 2 O (l)   → HF (aq)      + OH - (aq)
F - (aq) + H 2 O (l) + NH4 + (aq) → HF (aq) + NH4OH(aq)

NH4CH 3 COO (aq)              → CH 3 COO - (aq) + NH4 + (aq)
            NH4 + (aq) + H 2 O (l)                 → NH4OH(aq)         + H+(aq)
CH 3 COO - (aq) + H 2 O (l)   → CH 3 COOH (aq) + OH - (aq)
CH 3 COO - (aq) + H 2 O (l) + NH4 + (aq) → CH 3 COOH (aq) + NH4OH(aq)

Guru    : “Coba apa yang kesamaan dari ketiga hasil reaksi ?”
Siswa   : “Berdasarkan ketiga reaksi diatas memili kesamaan yaitu berasal dari
            asam lemah dengan basa lemah dan sama-sama menghasilkan ion
H+ dan
            OH- .”
Guru    : “Ada pendapat lain ?”
Siswa   : “Baik kation maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah
            dan basa lemah mengalami hidrolisis dalam air”
Guru    : “Nah karena baik kation maupun kation mengalami hidrolisis, berarti
            disebut sebgai hidrolisis apa ?”
Siswa   : “ Hidrolisis total, bu”
Guru    : “Benar, jadi apa yang menyebabkan ketiga larutan garam tersebut
            memiliki sifat berbeda padahal sama-sama berasal dari asam lemah dengan
            basa lemah?”
Siswa : (terdiam)
Guru : “Sifat larutan bergantung pada kekuatan asam atau basa yang
             bersangkutan. Jika kekuatan asam lebih lemah daripada kekuatan basa
            (Ka < Kb) maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan
            bersifat basa. Sedangkan,jika kekuatan basa lebih lemah daripada kekuatan
            asam (Kb <Ka), kation yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan
            bersifat asam. Dan jika kekuatan  asam sama lemahnya dengan kekuatan
            basa (Ka = Kb), maka larutan bersifat netral, maka
akan kita bahas pada
           
sub bab berikutnya yaitu mengenai pH larutan garam, karena sifat dari
           
ketiga larutantersebut bergantung pada harga tetapan ionisasi
           
penyusunnya.
Siswa  :” Baik bu”
Guru    : “Adanya keberagaman sifat larutan garam berdasarkan asam basa
            penyusunnya, ini merupakan wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

            Baiklah untuk membuktikan sifat-sifat larutan garam yang ada pada
            tabel, coba kalian rancang suatu percobaan”
Siswa  : “Percobaan mengenai garam yang menghidrolisis ya bu? Berarti bahan
            bahan yang kita butuhkan itu adalah air suling, NaCl 0,1 M; NH4Cl 0,1 M;
            CH3COONa 0,1 M; NH4CN 0,1 M; NH4F 0,1 M; NH4CH3COO 0,1 M ?”
Guru    : “Ya tepat sekali, namun masih ada yang kurang, bagaimana kita bisa
            menentukan nilai pH dan sifat dari beberapa larutan garam tersebut?”
Siswa   : “Kita bisa menggunakan pH meter bu untuk mengukur pH dan
            menggunakan kertas lakmus untuk menetukan sifat larutan garam ?”
Guru    : “Ya bisa”
Siswa   : “Tapi bu saya mempunyai saran alangkah baiknya kita menggunakn
            indikator universal untuk mengukur nilai pH karena indikator universal
            lebih mudah didapatkan dan lebih mudah kita menetukan nilai pHnya.”
Guru    : “Lalu alat apa saja yang harus kalian sediakan?”
Siswa   : “Kita hanya membutuhkan gelas kimia saja kan bu, untuk meletakkan
            masing-masing larutan garam?”
Guru    : “Ya, apakah kalian yakin hanya gelas kimia saja yang diperlukan?”
Siswa   : “Yakin bu”
Guru    : “Baik, jika kita sudah mengetahui alat dan bahan apa saja yang kita
            butuhkan, sekarang coba kalian susun langkah-langkah kerja yang harus
            kita lakukan pada percobaan nanti”
Siswa   : (berdiskusi 10 menit)
Guru    : “Apakah sudah selesai anak-anak kalian menyusun langkah-langkah
            kerja untuk percobaan garam yang menghidrolisis?”
Siswa   : “Begini bu langkah-langkah yang kami susun,
1.      Menyediakan masing-masing larutan garam pada gelas kimia.
2.      Mencelupkan indikator universal pada setiap masing–masing larutan garam dan membaca nilai pH nya bu.
Guru    : “Bagaimana kalian bisa membaca nilai pH dari indikator yang sudah di
            celupkan pada masing-masing larutan garam?”
Siswa   : “Kita bisa dengan mencocokan warna indikator dengan peta warna yang
            terdapat pada kotak kemasan indikator”
Guru    : “Jadi bagaimana susunan langkah-langkah yang tepat?”
Siswa     : “1. Menyediakan masing-masing larutan garam pada gelas kimia.
                  2.Mencelupkan indikator universal pada setiap masing–masing larutan
                        garam.
                  3.Mencocokan warna indikator dengan peta warna yang terdapat pada
                        kotak kemasan indikator”
Guru    : “Sekarang coba apakah ada yang dapat mewakilkan untuk menentukan
               variabel bebas, kontrol dan terikat berdasarkan percobaan yang
               dilakukan
?”
Siswa   : “Pada percobaan terdapat beberapa variable diantaranya variable bebas
           
nya adalah larutan garam, variabel terikat adalah nilai pH yang di hasilkan,
           
dan variable kontrol adalah konsentasi dari setiap larutan garam.”
Guru    : “Benar, kalian tentu sudah mengetahui bagaimana tabel pengamatan
            nya?”
Siswa   : “Iya bu sama seperti tabel pengamatan yang di atas”
Guru      : “Baiklah kita sepakati bersama lembar percobaan garam yang
            menghidrolisis sebagai berikut”



Percobaan
GARAM YANG MENGHIDROLISIS
A.    Tujuan
Pada akhir percobaan siswa dapat: menentukan sifat beberapa larutan garam di dalam air, untuk menemukan hubungan antara ion-ion pembentuk garam dengan sifat larutan garam didalam air.

B.     Alat dan Bahan
Alat-alat yang diperlukan : Gelas Kimia
Bahan- bahan yang diperlukan : air suling, NaCl 0,1 M; NH4Cl 0,1 M; CH3COONa 0,1 M; NH4CN 0,1 M; NH4F 0,1 M; NH4CH3COO 0,1 M; kertas lakmus dan indikator universal.

C.     Prosedur Percobaan
1.      Menyediakan masing-masing larutan garam pada gelas kimia.
2.      Mencelupkan indikator universal pada setiap masing–masing larutan garam.
3.      Mencocokan warna indikator dengan peta warna yang terdapat pada kotak kemasan indikator

D.  Tabel hasil pengamatan
Larutan
pH
Sifat
Asam
Basa
Air Suling




NaCl




NH4Cl




CH3COONa




NH4CN




NH4F




NH4CH3COO




E.     Analisis Data / pertanyaan
1.      Dari percobaan di atas, kesimpulan apa yang dapat kalian ambil tentang sifat larutan di dalam air ?
2.      Adakah hubungan antara asam dan basa penyusunnya dengan sifat larutan garam di dalam air? Jelaskan!
Guru    : “Baiklah, apakah sudah berada pada kelompoknya masing-masing?”
Siswa   : “Sudah bu”
Guru    : “Ya kalian bisa melakukan percobaannya sekarang dengan teliti sesuai
            rancangan percobaan yang telah kita sepakati”
Siswa   : (siswa melakukan percobaan selama 20 menit)
Guru    : “Apakah sudah selesai, jika sudah, kalian tuliskan hasil pengamatan pada
            tabel hasil pengamatan”
Siswa   :
“Baik bu,
Larutan
pH
Sifat
(Asal sifat)
Asam
(Asal Sifat)
Basa
Air Suling
7
Netral
-
-
NaCl 0,1 M
7
Netral
Asam kuat
Basa kuat
NH4Cl 0,1 M
5
Asam
Asam kuat
Basa lemah
CH3COONa 0,1 M
9
Basa
Asam lemah
Basa kuat
NH4CN 0,1 M
9
Basa
Asam lemah
Basa lemah
NH4F 0,1 M
6
Asam
Asam lemah
Basa lemah
NH4CH3COO 0,1 M
7
Netral
Asam lemah
Basa lemah

Guru    : “Sekarang coba ada yang dapat menjawab pertanyaan diskusi ?”
Siswa   : “Kesimpulan yang dapat kami ambil berdasarkan sifat larutan dalam air
            adalah dapat bersifat asam, basa maupun netral bergantung pada asam basa
            penyusunnya. Apabila kation atau anion berasal dari asam lemah atau basa
            lemah maka dapat mengalami hidrolisis, sedangkan bila berasal dari asam
            atau basa kuat maka tidak dapat mengalami hidrolisis.”
Guru : “Baiklah,sekarang coba kalian kerjakan lks ini, silahkan salah satu siswa
            tuliskan soal ini di depan kelas ?”

Siswa : “Baik bu.” (siswa menuliskan lks dipapan tulis)




Text Box: Tulislah reaksi hidrolisis (jika ada) bagi larutan garam-garam berikut dan tentukan apakah larutannya bersifat asam,basa,atau netral.
a. KCl(aq) 
b. Al2(SO4)3
c. NH 4 CN (aq)




Text Box: c) NH 4 CN (aq) → NH 4 + (aq) + CN - (aq) 
NH 4 + (aq) + H 2 O → NH 4OH(aq) + H+   (aq) 
CN - (aq) + H 2 O (e) → HCN (aq) + OH - (aq) 
Baik kation maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah dapat mengalami hidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total.
 























Pertemuan ke-2
MASUKIN PUNYA KAMU CI


c. Kegiatan Penutup
Guru    :”Baiklah anak-anak, sebelum kita akhiri, ada baiknya kita ulang kembali poin-poin penting dari pembelajaran kita hari ini. Jadi, apa itu hidrolisis garam?”
Siswa   :”Hidrolisis garam yaitu reaksi penguraian garam oleh air, dimana kation dari garam menyumbang ion H+ atau anion dari garam itu menerima ion H+ dari air.”
Guru    :”Ya bagus. Nah, bagaimana sifat garam yang terhidrolisis tersebut, bila dilihat dari penyusunnya?”
Siswa   :”Saya bu. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah, terhidrolisis menjadi larutan garam yang bersifat asam
            Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat, terhidrolisis membentuk larutan garam yang bersifat basa.
            Dan garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah akan terhidrolisis membentuk larutan garam yang sifatnya ditentukan dari nilai Ka dan Kb nya.
Jika  Ka > Kb maka larutan bersifat asam.
Jika  Ka < Kb maka larutan bersifat basa.
Dan jika  Ka = Kb maka larutan bersifat netral.
Guru    : ”Ya bagus. Baiklah, pembelajaran kita kali ini kita cukupkan sampai disini. Mudah-mudahan apa yang ibu sampaikan bisa bermanfaat. Saya akhiri, Assalamualaikum wr. wb”
Siswa   :” Waalaikumsalam wr. wb”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar