SKENARIO PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Pendahuluan
Pada
awal kegiatan pembelajaran, guru memasuki ruang kelas kemudian mengucapkan
salam kepada para siswa. Siswa menjawab salam kemudian guru mengabsen siswa.
Guru : “Selamat pagi anak-anak”.
Siswa : “Selamat pagi bu.”
Guru : “Baiklah anak-anak kita mulai pelajaran hari ini. Sebelumnya, masih
ingatkah kalian tentang reaksi asam basa atau reaksi penetralan ?
Siswa :”Masih bu. Reaksi penetralan adalah reaksi suatu asam dengan suatu
basa membentuk garam yang bersifat netral.”
Guru :”Ya benar. Kalian juga masih ingat bukan kisaran pH dari larutan asam,
basa maupun netral?”
Siswa : ”Masih bu. Larutan asam memiliki pH <7, larutan basa memiliki pH >7
dan larutan netral memiliki pH =7.”
Guru : ”Ya benar. Nah, sekarang bagaimana pH dari larutan garam tersebut
apabila kita larutkan dalam air? Apakah akan bersifat asam, basa ataukah
netral?”
Siswa : (Hening)
Guru :”Nah, untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, mari kita mulai pelajaran
kita hari ini.”
Siswa : “Selamat pagi bu.”
Guru : “Baiklah anak-anak kita mulai pelajaran hari ini. Sebelumnya, masih
ingatkah kalian tentang reaksi asam basa atau reaksi penetralan ?
Siswa :”Masih bu. Reaksi penetralan adalah reaksi suatu asam dengan suatu
basa membentuk garam yang bersifat netral.”
Guru :”Ya benar. Kalian juga masih ingat bukan kisaran pH dari larutan asam,
basa maupun netral?”
Siswa : ”Masih bu. Larutan asam memiliki pH <7, larutan basa memiliki pH >7
dan larutan netral memiliki pH =7.”
Guru : ”Ya benar. Nah, sekarang bagaimana pH dari larutan garam tersebut
apabila kita larutkan dalam air? Apakah akan bersifat asam, basa ataukah
netral?”
Siswa : (Hening)
Guru :”Nah, untuk dapat menjawab pertanyaan diatas, mari kita mulai pelajaran
kita hari ini.”
b. Kegiatan Inti
Pertemuan ke-1
Pertemuan ke-1
Guru :
“Ya baik anak-anak untuk lebih memahami materi yang akan kita pelajari hari ini
, perhatikan tabel hasil pengamatan berikut”
Larutan
|
pH
|
Sifat
|
( Asal
sifat)
Asam
|
(Asal
sifat) Basa
|
Air Suling
|
7,0
|
Netral
|
-
|
-
|
NaCl 0,1 M
|
7,0
|
Netral
|
Asam kuat
|
Basa kuat
|
NH4Cl 0,1
M
|
5,1
|
Asam
|
Asam kuat
|
Basa lemah
|
CH3COONa
0,1 M
|
9,2
|
Basa
|
Asam lemah
|
Basa kuat
|
NH4CN 0,1 M
|
9,0
|
Basa
|
Asam lemah
|
Basa lemah
|
NH4F 0,1 M
|
6,0
|
Asam
|
Asam lemah
|
Basa lemah
|
NH4CH3COO
0,1 M
|
7,0
|
Netral
|
Asam lemah
|
Basa lemah
|
Siswa : “Bu itu merupakan tabel hasil pengamatan
mengenai percobaan garam
menghidrolisis ya bu?”
Guru : “Ya benar sekali, apa yang dapat kalian ketahui dari tabel tersebut?”
Siswa : “Dari tabel terlihat bu bahwa nilai pH menentukan sifat dari larutan yang
di uji”
Guru : “Ya, apakah kalian mengetahui termasuk zat atau larutan apa yang di
ujikan? “
Siswa : “Tahu bu, larutan-larutan yang di ujikan merupakan garam kecuali air, air
adalah pelarut”
Guru : “Cukup teliti kalian menentukan zat yang di ujikan. Sekarang coba kalian
analisis informasi apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel”
Siswa : “Bu, terlihat pada tabel bahwa sifat beberapa larutan garam berbeda
beda,bagaimana seperti itu bu? Bukankah garam itu memiliki sifat netral
saja?”
Guru : “Ya pertanyaan yang kritis, apakah ada dari kalian yang dapat membantu
menjawab pertanyaan yang sangat baik dari teman kalian?“
Siswa : “Saya bu karena sudah jelas terlihat dari nilai pH masing-masing larutan”
Guru : “Sudah sedikit membantu, tapi masih kurang menjelaskan bagaimana
larutan garam-garam tersebut dapat memilki pH yang berbeda-beda yang
seharusnya pH larutan garam adalah 7?”
Siswa : (terdiam)
Guru : “Baiklah untuk membantu kalian, coba berdasarkan tabel pengamatan
NH4Cl garam yang bersifat apa ?”
Siswa : “Berdasarkan tabel pengamatan NH4Cl bersifat asam bu, tapi bagaimana
kita dapat menjelaskan garam NH4Cl bersifat asam, bukannya NH4Cl jika
terionisasi akan menghasilkan NH4+ dan Cl- ?”
menghidrolisis ya bu?”
Guru : “Ya benar sekali, apa yang dapat kalian ketahui dari tabel tersebut?”
Siswa : “Dari tabel terlihat bu bahwa nilai pH menentukan sifat dari larutan yang
di uji”
Guru : “Ya, apakah kalian mengetahui termasuk zat atau larutan apa yang di
ujikan? “
Siswa : “Tahu bu, larutan-larutan yang di ujikan merupakan garam kecuali air, air
adalah pelarut”
Guru : “Cukup teliti kalian menentukan zat yang di ujikan. Sekarang coba kalian
analisis informasi apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel”
Siswa : “Bu, terlihat pada tabel bahwa sifat beberapa larutan garam berbeda
beda,bagaimana seperti itu bu? Bukankah garam itu memiliki sifat netral
saja?”
Guru : “Ya pertanyaan yang kritis, apakah ada dari kalian yang dapat membantu
menjawab pertanyaan yang sangat baik dari teman kalian?“
Siswa : “Saya bu karena sudah jelas terlihat dari nilai pH masing-masing larutan”
Guru : “Sudah sedikit membantu, tapi masih kurang menjelaskan bagaimana
larutan garam-garam tersebut dapat memilki pH yang berbeda-beda yang
seharusnya pH larutan garam adalah 7?”
Siswa : (terdiam)
Guru : “Baiklah untuk membantu kalian, coba berdasarkan tabel pengamatan
NH4Cl garam yang bersifat apa ?”
Siswa : “Berdasarkan tabel pengamatan NH4Cl bersifat asam bu, tapi bagaimana
kita dapat menjelaskan garam NH4Cl bersifat asam, bukannya NH4Cl jika
terionisasi akan menghasilkan NH4+ dan Cl- ?”
Guru : “Hal inilah yang
akan kita bahas sekarang, sifat larutan garam dapat
dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Ada yang mengetahui pengertian
hidrolisis ?”
Siswa : “Yang dimaksud dengan hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam
oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air.”
Guru : “Benar nak, untuk memahami apa itu konsep hidrolisis, coba kalian
tuliskan reaksi ionisasi dari beberapa larutan garam pada tabel
pengamatan”
Siswa : “NaCl ya bu, reaksi ionisasi sebagai berikut bu NaCl Na+ + Cl-.”
Guru : “Ya benar, coba kalian perhatikan pada tabel asal sifat netral pada garam
NaCl itu berasal dari asam basa yang bagaimana?”
Siswa : “Berdasarkan tabel, larutan NaCl tersusun atas asam kuat dan basa kuat
bu”
Guru : “Lalu apa yang dapat kalian simpulkan dari penyusun asam basa suatu
larutan garam NaCl?”
Siswa : “Karena garam NaCl tersusun dari asam kuat dan basa kuat maka bersifat
netral, bu”
Guru : “Coba siapa yang dapat menuliskan reaksi NaCl tersebut di dalam air ?”
Siswa : “ NaCl (aq) → Na + (aq) + Cl - (aq)
dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Ada yang mengetahui pengertian
hidrolisis ?”
Siswa : “Yang dimaksud dengan hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam
oleh air atau reaksi ion-ion garam dengan air.”
Guru : “Benar nak, untuk memahami apa itu konsep hidrolisis, coba kalian
tuliskan reaksi ionisasi dari beberapa larutan garam pada tabel
pengamatan”
Siswa : “NaCl ya bu, reaksi ionisasi sebagai berikut bu NaCl Na+ + Cl-.”
Guru : “Ya benar, coba kalian perhatikan pada tabel asal sifat netral pada garam
NaCl itu berasal dari asam basa yang bagaimana?”
Siswa : “Berdasarkan tabel, larutan NaCl tersusun atas asam kuat dan basa kuat
bu”
Guru : “Lalu apa yang dapat kalian simpulkan dari penyusun asam basa suatu
larutan garam NaCl?”
Siswa : “Karena garam NaCl tersusun dari asam kuat dan basa kuat maka bersifat
netral, bu”
Guru : “Coba siapa yang dapat menuliskan reaksi NaCl tersebut di dalam air ?”
Siswa : “ NaCl (aq) → Na + (aq) + Cl - (aq)
Na + (aq) +
H 2 O (l) →
Cl - (aq) +
H 2 O (l) →
Guru
:
“Kenapa tidak bereaksi nak ?”
Siswa : “Karena diketahui sebelumnya garam NaCl berasal dari asam kuat dan
basa kuat yang kation dan anion garamnya berasal dari elektrolit kuat
yang tidak terhidrolisis, sehingga larutan ini bersifat netral, pH larutan
ini sama dengan 7.”
Guru : “Ya benar sekali, maka garam yang dihasilkan bersifat netral karena ion
Na+ maupun Cl- tidak menganggu kesetimbangan air, maka molekul
H2O tidak terhidrolisis. Selanjutnya ada yang ingin ditanyakan ?”
Siswa : “Tidak bu”
Siswa : “Karena diketahui sebelumnya garam NaCl berasal dari asam kuat dan
basa kuat yang kation dan anion garamnya berasal dari elektrolit kuat
yang tidak terhidrolisis, sehingga larutan ini bersifat netral, pH larutan
ini sama dengan 7.”
Guru : “Ya benar sekali, maka garam yang dihasilkan bersifat netral karena ion
Na+ maupun Cl- tidak menganggu kesetimbangan air, maka molekul
H2O tidak terhidrolisis. Selanjutnya ada yang ingin ditanyakan ?”
Siswa : “Tidak bu”
Guru : “Selanjutnya coba kalian analisis dari setiap larutan garam NH4Cl 0,1 M;
CH3COONa 0,1 M; NH4CN 0,1 M; NH4F 0,1 M; NH4CH3COO 0,1 M ?”
Siswa : “NH4Cl 0,1 M merupakan larutan garam yang bersifat asam, karena
penyusunnya dari asam kuat dan basa lemah dan juga ditunjukkan oleh
nilai pH nya sebesar 5,1”
Guru : “Coba dilihat berdasarkan reaksi ionisasi dan reaksinya dalam air, ada
yang dapat menjelaskan?”
Siswa : “Saya ingin mencobanya bu
NH 4 Cl (aq) → NH 4 + (aq) + Cl - (aq)
Cl - (aq) + H 2O (l) →
NH 4 + (aq) + H 2O (l) → NH 4OH (aq) + H + (aq)
Amonium klorida (NH 4Cl) merupakan garam yang terbentuk dari asam
kuat dan basa lemah. Anion Cl - berasal dari asam kuat yang tidak dapat
terhidrolisis, sedangkan kation NH4 + berasal dari basa lemah yang
dapat terhidrolisis. Reaksi ini menghasilkan ion H+ yang bersifat asam
dengan pH sebesar 5,1”
Guru :
“Ya benar sekali, maka garam yang dihasilkan bersifat netral karena ion
Na+ maupun Cl- tidak menganggu kesetimbangan air, maka molekul
H2O tidak terhidrolisis. Jadi garam yang terbentuk dari asam kuat dan
basa lemah mengalami hidrolisis apa ?”
Siswa : “Hidrolisis parsial (sebagian), yaitu hidrolisis kation bu”
Guru : “Baiklah, berarti hanya anion atau kation yang berasal dari asam atau
basa lemah yang dapat mengalami hidrolisis bukan dari asam atau basa
kuatnya.”
Guru : “Lalu lanjutkan kembali ke larutan garam selanjutnya”
Na+ maupun Cl- tidak menganggu kesetimbangan air, maka molekul
H2O tidak terhidrolisis. Jadi garam yang terbentuk dari asam kuat dan
basa lemah mengalami hidrolisis apa ?”
Siswa : “Hidrolisis parsial (sebagian), yaitu hidrolisis kation bu”
Guru : “Baiklah, berarti hanya anion atau kation yang berasal dari asam atau
basa lemah yang dapat mengalami hidrolisis bukan dari asam atau basa
kuatnya.”
Guru : “Lalu lanjutkan kembali ke larutan garam selanjutnya”
Siswa : “CH3COONa
0,1 M merupakan larutan garam yang bersifat basa, karena
penyusunnya dari asam lemah dan basa kuat dan juga ditunjukkan oleh
nilai pH nya sebesar 9,2.”
Guru : “Lalu bagaimana saat bereaksi dalam air?”
penyusunnya dari asam lemah dan basa kuat dan juga ditunjukkan oleh
nilai pH nya sebesar 9,2.”
Guru : “Lalu bagaimana saat bereaksi dalam air?”
Siswa : “ CH 3 COONa (aq) → CH 3 COO - (aq) + Na + (aq)
Na + (aq) +
H 2 O (l) →
CH 3 COO - (aq) +
H 2 O (l) → CH 3 COOH (aq) +
OH - (aq”
Guru : “Ada yang dapat menjelaskan mengapa ion CH3COO- bereaksi dengan
air dan ion Na+ tidak bereaksi dengan air ?”
Siswa : “Saya bu , karena ion CH3COO- berasal dari asam lemah (CH3COOH),
sehingga dapat bereaksi dengan air. Sedangkan ion Na+ berasal dari
(NaOH) yang merupakan basa kuat sehingga tidak dapat bereaksi dengan
air bu.”
Guru : “Benar sekali, jadi garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
mengalami hidrolisis anion atau hidrolisis parsial. Mengapa demikian?”
Siswa : “Karena reaksi hidrolisis ini menghasilkan ion OH- , maka larutan
bersifat basa.”
Guru : “Ya benar, maka apabila reaksi hidrolisis menghasilkan ion OH- , maka
larutan bersifat basa. Bagaimana dengan larutan garam selanjutnya ?”
air dan ion Na+ tidak bereaksi dengan air ?”
Siswa : “Saya bu , karena ion CH3COO- berasal dari asam lemah (CH3COOH),
sehingga dapat bereaksi dengan air. Sedangkan ion Na+ berasal dari
(NaOH) yang merupakan basa kuat sehingga tidak dapat bereaksi dengan
air bu.”
Guru : “Benar sekali, jadi garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
mengalami hidrolisis anion atau hidrolisis parsial. Mengapa demikian?”
Siswa : “Karena reaksi hidrolisis ini menghasilkan ion OH- , maka larutan
bersifat basa.”
Guru : “Ya benar, maka apabila reaksi hidrolisis menghasilkan ion OH- , maka
larutan bersifat basa. Bagaimana dengan larutan garam selanjutnya ?”
Siswa :
“Larutan garam selanjutnya yaitu
NH4CN 0,1 M; NH4F 0,1 M;
NH4CH3COO 0,1 M ; pada larutan garam ini saya ingin bertanya, bu
dari ketiga larutan tersebut mempunyai sifat-sifat yang berbeda namun
penyusunnya sama-sama dari asam lemah dan basa lemah? ”
Guru : “Pertanyaan yang sangat baik, apakah ada yang dapat menjelaskan
mengapa sifat dari ketiga larutan sama?”
Siswa : (terdiam)
Guru : “Baiklah anak-anak untuk menjawab pertanyaan teman kalian, coba
tuliskan terlebih dahulu ketiga larutan garam tersebut apalagi direaksikan
dengan air.”
Siswa : (sibuk menulis)
Guru : “Baik, coba satu orang tuliskan kedepan.”
Siswa : “Baik, bu
NH4CH3COO 0,1 M ; pada larutan garam ini saya ingin bertanya, bu
dari ketiga larutan tersebut mempunyai sifat-sifat yang berbeda namun
penyusunnya sama-sama dari asam lemah dan basa lemah? ”
Guru : “Pertanyaan yang sangat baik, apakah ada yang dapat menjelaskan
mengapa sifat dari ketiga larutan sama?”
Siswa : (terdiam)
Guru : “Baiklah anak-anak untuk menjawab pertanyaan teman kalian, coba
tuliskan terlebih dahulu ketiga larutan garam tersebut apalagi direaksikan
dengan air.”
Siswa : (sibuk menulis)
Guru : “Baik, coba satu orang tuliskan kedepan.”
Siswa : “Baik, bu
NH4CN (aq) → CN - (aq) + NH4 + (aq)
NH4 + (aq) +
H 2 O (l) → NH4OH(aq)
+ H+(aq)
CN - (aq) +
H 2 O (l) → HCN (aq) + OH - (aq)”
CN - (aq) +
H 2 O (l) + NH4 + (aq) →
HCN (aq) + NH4OH(aq)
NH4F (aq) → F - (aq) + NH4 + (aq)
NH4 + (aq) +
H 2 O (l) → NH4OH(aq)
+ H+(aq)
F - (aq) +
H 2 O (l) → HF (aq) + OH - (aq)”
F - (aq) +
H 2 O (l) + NH4 + (aq) →
HF (aq) + NH4OH(aq)
NH4CH 3 COO (aq) → CH 3 COO - (aq) +
NH4 + (aq)
NH4 + (aq) +
H 2 O (l) → NH4OH(aq) + H+(aq)
CH 3 COO - (aq) +
H 2 O (l) → CH 3 COOH (aq) +
OH - (aq)”
CH 3 COO - (aq) +
H 2 O (l) + NH4 + (aq) →
CH 3 COOH (aq) + NH4OH(aq)
Guru :
“Coba apa yang kesamaan dari ketiga hasil reaksi ?”
Siswa : “Berdasarkan ketiga reaksi diatas memili kesamaan yaitu berasal dari
asam lemah dengan basa lemah dan sama-sama menghasilkan ion H+ dan
Siswa : “Berdasarkan ketiga reaksi diatas memili kesamaan yaitu berasal dari
asam lemah dengan basa lemah dan sama-sama menghasilkan ion H+ dan
OH-
.”
Guru : “Ada pendapat lain ?”
Siswa : “Baik kation maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah
dan basa lemah mengalami hidrolisis dalam air”
Guru : “Nah karena baik kation maupun kation mengalami hidrolisis, berarti
disebut sebgai hidrolisis apa ?”
Guru : “Ada pendapat lain ?”
Siswa : “Baik kation maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah
dan basa lemah mengalami hidrolisis dalam air”
Guru : “Nah karena baik kation maupun kation mengalami hidrolisis, berarti
disebut sebgai hidrolisis apa ?”
Siswa :
“ Hidrolisis total, bu”
Guru : “Benar, jadi apa yang menyebabkan ketiga larutan garam tersebut
memiliki sifat berbeda padahal sama-sama berasal dari asam lemah dengan
Guru : “Benar, jadi apa yang menyebabkan ketiga larutan garam tersebut
memiliki sifat berbeda padahal sama-sama berasal dari asam lemah dengan
basa lemah?”
Siswa : (terdiam)
Siswa : (terdiam)
Guru
: “Sifat larutan bergantung pada kekuatan asam atau basa yang
bersangkutan. Jika kekuatan asam lebih lemah daripada kekuatan basa
(Ka < Kb) maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan
bersifat basa. Sedangkan,jika kekuatan basa lebih lemah daripada kekuatan
asam (Kb <Ka), kation yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan
bersifat asam. Dan jika kekuatan asam sama lemahnya dengan kekuatan
basa (Ka = Kb), maka larutan bersifat netral, maka akan kita bahas pada
sub bab berikutnya yaitu mengenai pH larutan garam, karena sifat dari
ketiga larutantersebut bergantung pada harga tetapan ionisasi
penyusunnya.”
Siswa :” Baik bu”
bersangkutan. Jika kekuatan asam lebih lemah daripada kekuatan basa
(Ka < Kb) maka anion akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan
bersifat basa. Sedangkan,jika kekuatan basa lebih lemah daripada kekuatan
asam (Kb <Ka), kation yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan
bersifat asam. Dan jika kekuatan asam sama lemahnya dengan kekuatan
basa (Ka = Kb), maka larutan bersifat netral, maka akan kita bahas pada
sub bab berikutnya yaitu mengenai pH larutan garam, karena sifat dari
ketiga larutantersebut bergantung pada harga tetapan ionisasi
penyusunnya.”
Siswa :” Baik bu”
Guru : “Adanya
keberagaman sifat larutan garam berdasarkan asam basa
penyusunnya, ini merupakan wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Baiklah untuk membuktikan sifat-sifat larutan garam yang ada pada
tabel, coba kalian rancang suatu percobaan”
Siswa : “Percobaan mengenai garam yang menghidrolisis ya bu? Berarti bahan
bahan yang kita butuhkan itu adalah air suling, NaCl 0,1 M; NH4Cl 0,1 M;
CH3COONa 0,1 M; NH4CN 0,1 M; NH4F 0,1 M; NH4CH3COO 0,1 M ?”
Guru : “Ya tepat sekali, namun masih ada yang kurang, bagaimana kita bisa
menentukan nilai pH dan sifat dari beberapa larutan garam tersebut?”
penyusunnya, ini merupakan wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Baiklah untuk membuktikan sifat-sifat larutan garam yang ada pada
tabel, coba kalian rancang suatu percobaan”
Siswa : “Percobaan mengenai garam yang menghidrolisis ya bu? Berarti bahan
bahan yang kita butuhkan itu adalah air suling, NaCl 0,1 M; NH4Cl 0,1 M;
CH3COONa 0,1 M; NH4CN 0,1 M; NH4F 0,1 M; NH4CH3COO 0,1 M ?”
Guru : “Ya tepat sekali, namun masih ada yang kurang, bagaimana kita bisa
menentukan nilai pH dan sifat dari beberapa larutan garam tersebut?”
Siswa : “Kita bisa menggunakan pH meter bu untuk
mengukur pH dan
menggunakan kertas lakmus untuk menetukan sifat larutan garam ?”
Guru : “Ya bisa”
Siswa : “Tapi bu saya mempunyai saran alangkah baiknya kita menggunakn
indikator universal untuk mengukur nilai pH karena indikator universal
lebih mudah didapatkan dan lebih mudah kita menetukan nilai pHnya.”
Guru : “Lalu alat apa saja yang harus kalian sediakan?”
Siswa : “Kita hanya membutuhkan gelas kimia saja kan bu, untuk meletakkan
masing-masing larutan garam?”
Guru : “Ya, apakah kalian yakin hanya gelas kimia saja yang diperlukan?”
Siswa : “Yakin bu”
Guru : “Baik, jika kita sudah mengetahui alat dan bahan apa saja yang kita
butuhkan, sekarang coba kalian susun langkah-langkah kerja yang harus
kita lakukan pada percobaan nanti”
Siswa : (berdiskusi 10 menit)
Guru : “Apakah sudah selesai anak-anak kalian menyusun langkah-langkah
kerja untuk percobaan garam yang menghidrolisis?”
Siswa : “Begini bu langkah-langkah yang kami susun,
menggunakan kertas lakmus untuk menetukan sifat larutan garam ?”
Guru : “Ya bisa”
Siswa : “Tapi bu saya mempunyai saran alangkah baiknya kita menggunakn
indikator universal untuk mengukur nilai pH karena indikator universal
lebih mudah didapatkan dan lebih mudah kita menetukan nilai pHnya.”
Guru : “Lalu alat apa saja yang harus kalian sediakan?”
Siswa : “Kita hanya membutuhkan gelas kimia saja kan bu, untuk meletakkan
masing-masing larutan garam?”
Guru : “Ya, apakah kalian yakin hanya gelas kimia saja yang diperlukan?”
Siswa : “Yakin bu”
Guru : “Baik, jika kita sudah mengetahui alat dan bahan apa saja yang kita
butuhkan, sekarang coba kalian susun langkah-langkah kerja yang harus
kita lakukan pada percobaan nanti”
Siswa : (berdiskusi 10 menit)
Guru : “Apakah sudah selesai anak-anak kalian menyusun langkah-langkah
kerja untuk percobaan garam yang menghidrolisis?”
Siswa : “Begini bu langkah-langkah yang kami susun,
1. Menyediakan
masing-masing larutan garam pada gelas kimia.
2. Mencelupkan
indikator universal pada setiap masing–masing larutan garam dan membaca nilai
pH nya bu.
Guru : “Bagaimana kalian bisa membaca nilai pH
dari indikator yang sudah di
celupkan pada masing-masing larutan garam?”
Siswa : “Kita bisa dengan mencocokan warna indikator dengan peta warna yang
terdapat pada kotak kemasan indikator”
Guru : “Jadi bagaimana susunan langkah-langkah yang tepat?”
Siswa : “1. Menyediakan masing-masing larutan garam pada gelas kimia.
2.Mencelupkan indikator universal pada setiap masing–masing larutan
garam.
3.Mencocokan warna indikator dengan peta warna yang terdapat pada
kotak kemasan indikator”
celupkan pada masing-masing larutan garam?”
Siswa : “Kita bisa dengan mencocokan warna indikator dengan peta warna yang
terdapat pada kotak kemasan indikator”
Guru : “Jadi bagaimana susunan langkah-langkah yang tepat?”
Siswa : “1. Menyediakan masing-masing larutan garam pada gelas kimia.
2.Mencelupkan indikator universal pada setiap masing–masing larutan
garam.
3.Mencocokan warna indikator dengan peta warna yang terdapat pada
kotak kemasan indikator”
Guru : “Sekarang coba apakah ada yang dapat
mewakilkan untuk menentukan
variabel bebas, kontrol dan terikat berdasarkan percobaan yang
dilakukan ?”
variabel bebas, kontrol dan terikat berdasarkan percobaan yang
dilakukan ?”
Siswa : “Pada percobaan terdapat beberapa variable diantaranya variable
bebas
nya adalah larutan garam, variabel terikat adalah nilai pH yang di hasilkan,
dan variable kontrol adalah konsentasi dari setiap larutan garam.”
nya adalah larutan garam, variabel terikat adalah nilai pH yang di hasilkan,
dan variable kontrol adalah konsentasi dari setiap larutan garam.”
Guru :
“Benar, kalian tentu sudah mengetahui bagaimana tabel pengamatan
nya?”
Siswa : “Iya bu sama seperti tabel pengamatan yang di atas”
Guru : “Baiklah kita sepakati bersama lembar percobaan garam yang
nya?”
Siswa : “Iya bu sama seperti tabel pengamatan yang di atas”
Guru : “Baiklah kita sepakati bersama lembar percobaan garam yang
menghidrolisis sebagai berikut”
Percobaan
GARAM YANG
MENGHIDROLISIS
A.
Tujuan
Pada
akhir percobaan siswa dapat: menentukan sifat beberapa larutan garam di dalam
air, untuk menemukan hubungan antara ion-ion pembentuk garam dengan sifat
larutan garam didalam air.
B.
Alat dan Bahan
Alat-alat
yang diperlukan : Gelas Kimia
Bahan-
bahan yang diperlukan : air suling, NaCl 0,1 M; NH4Cl 0,1 M; CH3COONa 0,1 M; NH4CN
0,1 M; NH4F 0,1 M; NH4CH3COO 0,1 M; kertas
lakmus dan indikator universal.
C.
Prosedur Percobaan
1. Menyediakan
masing-masing larutan garam pada gelas kimia.
2. Mencelupkan
indikator universal pada setiap masing–masing larutan garam.
3. Mencocokan
warna indikator dengan peta warna yang terdapat pada kotak kemasan indikator
D. Tabel
hasil pengamatan
Larutan
|
pH
|
Sifat
|
Asam
|
Basa
|
Air Suling
|
||||
NaCl
|
||||
NH4Cl
|
||||
CH3COONa
|
||||
NH4CN
|
||||
NH4F
|
||||
NH4CH3COO
|
E. Analisis
Data / pertanyaan
1. Dari
percobaan di atas, kesimpulan apa yang dapat kalian ambil tentang sifat larutan
di dalam air ?
2. Adakah
hubungan antara asam dan basa penyusunnya dengan sifat larutan garam di dalam
air? Jelaskan!
Guru : “Baiklah, apakah sudah berada pada kelompoknya
masing-masing?”
Siswa : “Sudah bu”
Guru : “Ya kalian bisa melakukan percobaannya sekarang dengan teliti sesuai
rancangan percobaan yang telah kita sepakati”
Siswa : (siswa melakukan percobaan selama 20 menit)
Guru : “Apakah sudah selesai, jika sudah, kalian tuliskan hasil pengamatan pada
tabel hasil pengamatan”
Siswa : “Baik bu,
Siswa : “Sudah bu”
Guru : “Ya kalian bisa melakukan percobaannya sekarang dengan teliti sesuai
rancangan percobaan yang telah kita sepakati”
Siswa : (siswa melakukan percobaan selama 20 menit)
Guru : “Apakah sudah selesai, jika sudah, kalian tuliskan hasil pengamatan pada
tabel hasil pengamatan”
Siswa : “Baik bu,
Larutan
|
pH
|
Sifat
|
(Asal
sifat)
Asam
|
(Asal
Sifat)
Basa
|
Air Suling
|
7
|
Netral
|
-
|
-
|
NaCl 0,1 M
|
7
|
Netral
|
Asam kuat
|
Basa kuat
|
NH4Cl 0,1
M
|
5
|
Asam
|
Asam kuat
|
Basa lemah
|
CH3COONa
0,1 M
|
9
|
Basa
|
Asam lemah
|
Basa kuat
|
NH4CN 0,1
M
|
9
|
Basa
|
Asam lemah
|
Basa lemah
|
NH4F 0,1 M
|
6
|
Asam
|
Asam lemah
|
Basa lemah
|
NH4CH3COO
0,1 M
|
7
|
Netral
|
Asam lemah
|
Basa lemah
|
Guru : “Sekarang coba ada yang dapat menjawab pertanyaan diskusi ?”
Siswa : “Kesimpulan yang dapat kami ambil berdasarkan sifat larutan dalam air
adalah dapat bersifat asam, basa maupun netral bergantung pada asam basa
penyusunnya. Apabila kation atau anion berasal dari asam lemah atau basa
lemah maka dapat mengalami hidrolisis, sedangkan bila berasal dari asam
atau basa kuat maka tidak dapat mengalami hidrolisis.”
Siswa : “Kesimpulan yang dapat kami ambil berdasarkan sifat larutan dalam air
adalah dapat bersifat asam, basa maupun netral bergantung pada asam basa
penyusunnya. Apabila kation atau anion berasal dari asam lemah atau basa
lemah maka dapat mengalami hidrolisis, sedangkan bila berasal dari asam
atau basa kuat maka tidak dapat mengalami hidrolisis.”
Guru : “Baiklah,sekarang
coba kalian kerjakan lks ini, silahkan salah satu siswa
tuliskan soal ini di depan kelas ?”
Siswa : “Baik bu.” (siswa menuliskan lks dipapan tulis)
tuliskan soal ini di depan kelas ?”
Siswa : “Baik bu.” (siswa menuliskan lks dipapan tulis)
Pertemuan ke-2
MASUKIN PUNYA
KAMU CI
c. Kegiatan Penutup
Guru :”Baiklah anak-anak, sebelum kita akhiri,
ada baiknya kita ulang kembali poin-poin penting dari pembelajaran kita hari
ini. Jadi, apa itu hidrolisis garam?”
Siswa :”Hidrolisis garam yaitu reaksi penguraian
garam oleh air, dimana kation dari garam menyumbang ion H+ atau
anion dari garam itu menerima ion H+ dari air.”
Guru :”Ya bagus. Nah, bagaimana sifat garam yang
terhidrolisis tersebut, bila dilihat dari penyusunnya?”
Siswa :”Saya bu. Garam yang terbentuk dari asam
kuat dan basa lemah, terhidrolisis menjadi larutan garam yang bersifat asam
Garam yang terbentuk dari asam lemah
dan basa kuat, terhidrolisis membentuk larutan garam yang bersifat basa.
Dan garam yang terbentuk dari asam
lemah dan basa lemah akan terhidrolisis membentuk larutan garam yang sifatnya
ditentukan dari nilai Ka dan Kb nya.
Jika Ka > Kb maka larutan
bersifat asam.
Jika Ka < Kb maka larutan
bersifat basa.
Dan jika Ka = Kb maka larutan
bersifat netral.
Guru : ”Ya bagus. Baiklah, pembelajaran kita kali
ini kita cukupkan sampai disini. Mudah-mudahan apa yang ibu sampaikan bisa
bermanfaat. Saya akhiri, Assalamualaikum wr. wb”
Siswa :” Waalaikumsalam wr. wb”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar